prusyaria.wordpress.com

Monday, January 28, 2013

Pisang atau Semangka?


Banyak orang bahkan di Indonesia belum menganggap hubungan sesama jenis adalah kelainan kejiwaan yang menjadi penyakit  sosial yang sangat menular dan memiliki dampak luas baik secara psikologis, sosial dan kriminologi. Penyakit ini sama berbahayanya dengan narkoba. Karena ketika satu orang terjangkit, Ia akan mencari teman / pasangannya. Ironisnya, di Indonesia, penyakit ini mulai berkembang di Indonesia, terutama dikalangan artis. Tidak banyak orang yang mengakui mereka memiliki kelainan orientasi sexual, Tapi berita telah mengabarkan segalanya.

Karakter
Satu sisi yang yang paling berbahaya dalam menghadapi orang yang mengalami kelainan orientasi sexual adalah, mereka hampir tidak mengenal agama. Ikatan emosional terlarangnya membentuk karakter yang aneh berupa keterikatan, kekuasaan atas seseorang (posesiveness), dalam banyak kasus, karakternya berkembang ke arah kelainan kejiwaan lain dan akhirnya dengan pemicu tertentu dapat menjadi masalah kriminal. Rian Jagal Jombang, adalah salah satu contoh kasus kelainan orientasi seksual yang menjadi masalah kriminal.

Karakter orang yang mengalamai kelainan orientasi sexual dapat dibagi menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah mereka yang dapat mengekspresikan kelainan orientasi seksualnya, dan kategori kedua adalah orang yang menutupi, menyembunyikan kelainan orientasi seksualnya.

Kategori pertama, yang mampu mengekspresikan, dapat dicirikan dari sikap, gerak dan tata suara.
Walaupun tidak semua gay seperti ini namun hampir bisa dipastikan, orang dengan ciri seperti ini memiliki kecenderungan kelainan orientasi seksual.

Kategori kedua lebih tampil natural, terkadang sangat maskulin, macho dan atletis, sehingga sikap jantan yang mereka miliki membuat setiap orang tidak akan pernah menyangka orientasi seksualnya..
(Buat cewek2 yang suka liat cowok macho, ditanya dulu, doyannya pisang apa semangka? :D)

Latar Belakang
Kelainan orientasi seksual disebabkan lebih banyak oleh faktor lingkungan terutama lingkungan awal tempat ia tumbuh. Keluarga adalah faktor yang sangat dominan dalam menanamkan bibit ini. Kondisi lingkungan yang sangat mendorong kelainan ini terjadi diantaranya: 1. Anak lelaki yang tumbuh dominan dengan figur perempuan (faktor tumbuh kembang) 2. Pengaruh narkotika dan obat terlarang, dan 3. Tertular. - Uraian detil ttg hal ini dapat ditulis dalam bahasan sendiri

Terapi yang berbeda harus diberikan kepada penderita yang mengalami gangguan pada masa tumbuh kembangnya dengan gangguan yang diterima ketika ia dewasa (tertular)

Para orang tua, lingkungan, dan negara sudah harus memiliki radar, panduan, dan acuan untuk memberikan pertolongan sejak dini kepada penderita karena faktor tumbuh kembang. Karena pada dasarnya mereka dapat disembuhkan dan mereka tidak menginginkan itu terjadi pada mereka.
(Untuk metode terapi yang digunakan juga akan dibahas dalam tulisan yang berbeda).

Negara sudah saatnya membantu para penderita kelainan orientasi seksual ini untuk menjadi sembuh dan tidak menularkannya kepada yang lain, bukannya mensahkan, melegalkan dan memberikan ruang seperti yang terjadi di barat sana.


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for Blogger, Wordpress ...

Pisang atau Semangka?


Banyak orang bahkan di Indonesia belum menganggap hubungan sesama jenis adalah kelainan kejiwaan yang menjadi penyakit  sosial yang sangat menular dan memiliki dampak luas baik secara psikologis, sosial dan kriminologi. Penyakit ini sama berbahayanya dengan narkoba. Karena ketika satu orang terjangkit, Ia akan mencari teman / pasangannya. Ironisnya, di Indonesia, penyakit ini mulai berkembang di Indonesia, terutama dikalangan artis. Tidak banyak orang yang mengakui mereka memiliki kelainan orientasi sexual, Tapi berita telah mengabarkan segalanya.

Karakter
Satu sisi yang yang paling berbahaya dalam menghadapi orang yang mengalami kelainan orientasi sexual adalah, mereka hampir tidak mengenal agama. Ikatan emosional terlarangnya membentuk karakter yang aneh berupa keterikatan, kekuasaan atas seseorang (posesiveness), dalam banyak kasus, karakternya berkembang ke arah kelainan kejiwaan lain dan akhirnya dengan pemicu tertentu dapat menjadi masalah kriminal. Rian Jagal Jombang, adalah salah satu contoh kasus kelainan orientasi seksual yang menjadi masalah kriminal.

Karakter orang yang mengalamai kelainan orientasi sexual dapat dibagi menjadi 2 kategori. Kategori pertama adalah mereka yang dapat mengekspresikan kelainan orientasi seksualnya, dan kategori kedua adalah orang yang menutupi, menyembunyikan kelainan orientasi seksualnya.

Kategori pertama, yang mampu mengekspresikan, dapat dicirikan dari sikap, gerak dan tata suara.
Walaupun tidak semua gay seperti ini namun hampir bisa dipastikan, orang dengan ciri seperti ini memiliki kecenderungan kelainan orientasi seksual.

Kategori kedua lebih tampil natural, terkadang sangat maskulin, macho dan atletis, sehingga sikap jantan yang mereka miliki membuat setiap orang tidak akan pernah menyangka orientasi seksualnya..
(Buat cewek2 yang suka liat cowok macho, ditanya dulu, doyannya pisang apa semangka? :D)

Latar Belakang
Kelainan orientasi seksual disebabkan lebih banyak oleh faktor lingkungan terutama lingkungan awal tempat ia tumbuh. Keluarga adalah faktor yang sangat dominan dalam menanamkan bibit ini. Kondisi lingkungan yang sangat mendorong kelainan ini terjadi diantaranya: 1. Anak lelaki yang tumbuh dominan dengan figur perempuan (faktor tumbuh kembang) 2. Pengaruh narkotika dan obat terlarang, dan 3. Tertular. - Uraian detil ttg hal ini dapat ditulis dalam bahasan sendiri

Terapi yang berbeda harus diberikan kepada penderita yang mengalami gangguan pada masa tumbuh kembangnya dengan gangguan yang diterima ketika ia dewasa (tertular)

Para orang tua, lingkungan, dan negara sudah harus memiliki radar, panduan, dan acuan untuk memberikan pertolongan sejak dini kepada penderita karena faktor tumbuh kembang. Karena pada dasarnya mereka dapat disembuhkan dan mereka tidak menginginkan itu terjadi pada mereka.
(Untuk metode terapi yang digunakan juga akan dibahas dalam tulisan yang berbeda).

Negara sudah saatnya membantu para penderita kelainan orientasi seksual ini untuk menjadi sembuh dan tidak menularkannya kepada yang lain, bukannya mensahkan, melegalkan dan memberikan ruang seperti yang terjadi di barat sana.