Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts
Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts
Sunday, April 8, 2012
Beberapa Prinsip dalam Perencanaan Keuangan Keluarga
Dalam prinsip perencanaan keuangan keluarga, banyak orang yang memiliki prinsip dan pandangan berbeda. Pun dari pakar dan praktisi perencana keuangan memiliki konsep dan pandangan berbeda, terlepas dari aspek subjektifitas yang mereka miliki. Tapi secara umum prinsip2 tersebut dapat di bagi 3 golongan.
1. Prinsip yang memisahkan antara investasi dan asuransi.
2. Prinsip yang menihilkan asuransi, tetapi lebih fokus pada investasi dan menggantungkan resiko pada alokasi dana darurat dari hasil investasi
3. Prinsip yang menggabungkan antara asuransi dengan investasi melalui skema Unit Link (Investment bonded insurance).
Pada Prinsip yang pertama, umumnya orang investasi di reksadana / saham dan mengambil asuransi secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi investasi dengan memantau secara berkala portofolio investasi yang dikelola. Pada portofolio investasi saham, pemantauan dilakukan lebih frekuentif dalam hitungan jam. Sehingga setiap pergerakan harga dapat dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan. Pada reksadana, periode pemantauan lebih lama, umumnya minggu atau bulan, dimana nasabah memantau pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari produk reksadana yang di ambil.
Friday, March 30, 2012
Konsep Perencanaan Keuangan Keluarga
Proteksi atas pendapatan keluarga apabila tertimpa sakit, cacat, atau meninggal. Dengan kata lain, apabila seorang kepala keluarga terkena risiko sakit, cacat, atau meninggal, maka pendapatan bulanan yang seharusnya hilang karena terjadinya risiko, tetap tersedia bùåt keluarga yang ditinggalkanAda stereotip di masyarakat, membuat perencanaan keuangan pribadi itu susah atau rumit.
Sebenarnya membuat perencanaan keuangan pribadi itu cukup mudah asal kita mengetahui kiat atau ilmunya. Namun sayangnya, ilmu perencanaan keuangan pribadi (personal finance) ini tidak atau jarang diajarkan di sekolah formal. Manajemen keuangan yang kita pelajari di sekolah atau di kampus umumnya adalah manajemen keuangan untuk perusahaan (corporate finance).
Jadi, dalam melakukan perencanaan keuangan, ada beberapa hal awal yang seharusnya dilakukan, yaitu:
1. Tentukan tujuan keuangan keluarga, baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
2. Ketahui kemampuan keuangan saat ini dan potensi keuangan di masa depan.
3. Buatlah laporan arus kas, laporan neraca, dan anggaran keuangan keluarga.
4. Dalam melakukan investasi, ketahui profil risiko pribadi, apakah konservatif, moderat. atau agresif.
5. Ketahui cara atau model perencanaan keuangan yang efektif dan mudah dimengerti.
Untuk poin kelima, ada satu model perencanaan keuangan yang mudah diterapkan yang dikenal dengan "Piramida Keuangan".
Saturday, March 3, 2012
85% Pasien Kanker dan Keluarga Bangkrut
Sumber: Kompas
Sabtu, 17 Desember 2011
Studi awal dari Fase II ASEAN Costs in Oncology menunjukkan, 85 persen pasien dan keluarga bangkrut karena menanggung biaya obat dan perawatan kanker. Ini indikasi kanker berpotensi membuat keluarga ekonomi menengah dan rendah menjadi semakin miskin.
"Jika di keluarga ada yang menderita kanker payudara, biaya perawatan bisa mencapai Rp 200 juta setahun. Maka, orang yang berpenghasilan Rp 10 juta per bulan bisa bangkrut," kata Prof Hasbullah Thabrany dari Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan dan Analisa Kebijakan, Universitas Indonesia, pada peluncuran Fase II Studi ASEAN Costs in Oncology (Action), Jumat (16/12), di Jakarta.
Action adalah kajian multinasional tentang dampak sosial ekonomi kanker yang dilakukan oleh The George Institute, Sydney, difasilitasi oleh The ASEAN Foundation dan Roche Asia Pasifik. Studi dilakukan di delapan negara ASEAN, yaitu Malaysia, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia, studi akan dilaksanakan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, pada 2.400 pasien kanker dan keluarga.
Monday, May 16, 2011
Mengenal Reksadana

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam Portofolio Efek. Keuntungan yang diperoleh berupa kenaikan nilai
investasi masyarakat pemodal seiring dengan berjalannya waktu periode investasi.
Jenis-jenis Reksa Dana
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang menempatkan 100% dananya, dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau obligasi (surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau Pemerintah) yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen obligasi.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana yang menempatkan dananya, dalam instrumen pasar uang atau obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel.
4. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen saham.
5. Reksa Dana Terproteksi
Reksa Dana yang menempatkan sebagian besar dananya dalam instrumen obligasi sedemikian rupa dapat memberikan perlindungan atas nilai awal investasi pada saat jatuh temponya.
Emas, Saham, Reksadana: Tips Investasi

Saya Tergelitik untuk share tentang investasi di emas dengan metode kebun emas. Tapi sebagai salah satu instrumen investasi, kita perlu juga melihat kinerja beberapa instrumen investasi saat ini sehingga kita tidak salah pilih dalam menempatkan dana. Investasi yang kita bahas disini lebih untuk tujuan jangka panjang, seperti mempersiapkan pensiun atau dana pendidikan untuk anak yang kenaikannya luar biasa.
Dengan tingkat inflasi moderate +/- 7% dan tingkat suku bunga dibawah 6%, investasi di Bank sudah banyak di tinggalkan orang. Harga emas yang melambung tinggi saat ini menjadi perhatian banyak orang. Begitu juga dengan investasi di saham. Namun banyak masyarakat yang awam tentang investasi di bursa membuat instrumen ini kurang begitu populer - tidak sepopuler hasilnya.
Sejenak mari kita lihat perbandingan pergerakan nilai saham, emas dan inflasi pada grafik:

(sumber grafik: Portal Reksadana)
Dari sini terlihat kedua instrumen investasi ini bergerak searah dengan inflasi. Tapi lihat perkembangan harga saham! Ternyata pertumbuhannya saat ini jauh lebih tinggi daripada emas. Dari grafik ini juga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa investasi di saham lebih prospektif daripada di emas.
Lalu bagaimana cara investasi di saham? Ini yang banyak ditanyakan orang.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts
Showing posts with label Perencanaan Keuangan. Show all posts
Beberapa Prinsip dalam Perencanaan Keuangan Keluarga
Dalam prinsip perencanaan keuangan keluarga, banyak orang yang memiliki prinsip dan pandangan berbeda. Pun dari pakar dan praktisi perencana keuangan memiliki konsep dan pandangan berbeda, terlepas dari aspek subjektifitas yang mereka miliki. Tapi secara umum prinsip2 tersebut dapat di bagi 3 golongan.
1. Prinsip yang memisahkan antara investasi dan asuransi.
2. Prinsip yang menihilkan asuransi, tetapi lebih fokus pada investasi dan menggantungkan resiko pada alokasi dana darurat dari hasil investasi
3. Prinsip yang menggabungkan antara asuransi dengan investasi melalui skema Unit Link (Investment bonded insurance).
Pada Prinsip yang pertama, umumnya orang investasi di reksadana / saham dan mengambil asuransi secara terpisah. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi investasi dengan memantau secara berkala portofolio investasi yang dikelola. Pada portofolio investasi saham, pemantauan dilakukan lebih frekuentif dalam hitungan jam. Sehingga setiap pergerakan harga dapat dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan. Pada reksadana, periode pemantauan lebih lama, umumnya minggu atau bulan, dimana nasabah memantau pergerakan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari produk reksadana yang di ambil.
Konsep Perencanaan Keuangan Keluarga
Proteksi atas pendapatan keluarga apabila tertimpa sakit, cacat, atau meninggal. Dengan kata lain, apabila seorang kepala keluarga terkena risiko sakit, cacat, atau meninggal, maka pendapatan bulanan yang seharusnya hilang karena terjadinya risiko, tetap tersedia bùåt keluarga yang ditinggalkanAda stereotip di masyarakat, membuat perencanaan keuangan pribadi itu susah atau rumit.
Sebenarnya membuat perencanaan keuangan pribadi itu cukup mudah asal kita mengetahui kiat atau ilmunya. Namun sayangnya, ilmu perencanaan keuangan pribadi (personal finance) ini tidak atau jarang diajarkan di sekolah formal. Manajemen keuangan yang kita pelajari di sekolah atau di kampus umumnya adalah manajemen keuangan untuk perusahaan (corporate finance).
Jadi, dalam melakukan perencanaan keuangan, ada beberapa hal awal yang seharusnya dilakukan, yaitu:
1. Tentukan tujuan keuangan keluarga, baik jangka pendek, menengah, dan panjang.
2. Ketahui kemampuan keuangan saat ini dan potensi keuangan di masa depan.
3. Buatlah laporan arus kas, laporan neraca, dan anggaran keuangan keluarga.
4. Dalam melakukan investasi, ketahui profil risiko pribadi, apakah konservatif, moderat. atau agresif.
5. Ketahui cara atau model perencanaan keuangan yang efektif dan mudah dimengerti.
Untuk poin kelima, ada satu model perencanaan keuangan yang mudah diterapkan yang dikenal dengan "Piramida Keuangan".
85% Pasien Kanker dan Keluarga Bangkrut
Sumber: Kompas
Sabtu, 17 Desember 2011
Studi awal dari Fase II ASEAN Costs in Oncology menunjukkan, 85 persen pasien dan keluarga bangkrut karena menanggung biaya obat dan perawatan kanker. Ini indikasi kanker berpotensi membuat keluarga ekonomi menengah dan rendah menjadi semakin miskin.
"Jika di keluarga ada yang menderita kanker payudara, biaya perawatan bisa mencapai Rp 200 juta setahun. Maka, orang yang berpenghasilan Rp 10 juta per bulan bisa bangkrut," kata Prof Hasbullah Thabrany dari Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan dan Analisa Kebijakan, Universitas Indonesia, pada peluncuran Fase II Studi ASEAN Costs in Oncology (Action), Jumat (16/12), di Jakarta.
Action adalah kajian multinasional tentang dampak sosial ekonomi kanker yang dilakukan oleh The George Institute, Sydney, difasilitasi oleh The ASEAN Foundation dan Roche Asia Pasifik. Studi dilakukan di delapan negara ASEAN, yaitu Malaysia, Kamboja, Indonesia, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia, studi akan dilaksanakan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, pada 2.400 pasien kanker dan keluarga.
Mengenal Reksadana

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, untuk selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi dalam Portofolio Efek. Keuntungan yang diperoleh berupa kenaikan nilai
investasi masyarakat pemodal seiring dengan berjalannya waktu periode investasi.
Jenis-jenis Reksa Dana
1. Reksa Dana Pasar Uang
Reksa Dana yang menempatkan 100% dananya, dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI (Sertifikat Bank Indonesia), atau obligasi (surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau Pemerintah) yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen obligasi.
3. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana yang menempatkan dananya, dalam instrumen pasar uang atau obligasi, atau saham dengan komposisi yang fleksibel.
4. Reksa Dana Saham
Reksa Dana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen saham.
5. Reksa Dana Terproteksi
Reksa Dana yang menempatkan sebagian besar dananya dalam instrumen obligasi sedemikian rupa dapat memberikan perlindungan atas nilai awal investasi pada saat jatuh temponya.
Emas, Saham, Reksadana: Tips Investasi

Saya Tergelitik untuk share tentang investasi di emas dengan metode kebun emas. Tapi sebagai salah satu instrumen investasi, kita perlu juga melihat kinerja beberapa instrumen investasi saat ini sehingga kita tidak salah pilih dalam menempatkan dana. Investasi yang kita bahas disini lebih untuk tujuan jangka panjang, seperti mempersiapkan pensiun atau dana pendidikan untuk anak yang kenaikannya luar biasa.
Dengan tingkat inflasi moderate +/- 7% dan tingkat suku bunga dibawah 6%, investasi di Bank sudah banyak di tinggalkan orang. Harga emas yang melambung tinggi saat ini menjadi perhatian banyak orang. Begitu juga dengan investasi di saham. Namun banyak masyarakat yang awam tentang investasi di bursa membuat instrumen ini kurang begitu populer - tidak sepopuler hasilnya.
Sejenak mari kita lihat perbandingan pergerakan nilai saham, emas dan inflasi pada grafik:

(sumber grafik: Portal Reksadana)
Dari sini terlihat kedua instrumen investasi ini bergerak searah dengan inflasi. Tapi lihat perkembangan harga saham! Ternyata pertumbuhannya saat ini jauh lebih tinggi daripada emas. Dari grafik ini juga kita bisa mengambil kesimpulan bahwa investasi di saham lebih prospektif daripada di emas.
Lalu bagaimana cara investasi di saham? Ini yang banyak ditanyakan orang.
Subscribe to:
Posts (Atom)