prusyaria.wordpress.com

Sunday, March 16, 2014

Be Your Self!

Fatima pernah berkata kepada Andika.
“Seandainya saya memiliki suami seperti Bambang. Ia begitu romantis kepada Istrinya, Rina. Mengucapkan kata2 indah. Menjemput setiap hari dari kantor. Dan selalu bersikap mesra kepada istrinya.

Andika sedikit mengernyitkan dahi.
“oh ya?! Seperti apa istrinya Bambang itu? Bekerja dimanakah Ia gerangan?”

Fatima Menjawab:
“Istrinya bekerja sebagai beauty advisor di perusahaan kosmetik ternama. Cantik. Tinggi semampai.”

Andika terbayang sesosok Beauty Advisor yang cantik dan pandai merawat keindahan dirinya. Dan Ia melihat sosok istrinya sendiri yang tidak peduli dengan penampilannya. Tidak berdandan. Dan jujur, sebenarnya Andika merasa minder dengan penampilan istrinya yang “slordeh” dan “jorok”.

Andika:
“kamu tahu ngga?, Andai aku suaminya Rina, aku akan melakukan hal yang lebih baik dari yang Bambang lakukan!”


 




Cerita yang singkat ini sungguh sangat berarti.

Jangan pernah membandingkan seseorang dengan orang lain. Karena setiap orang telah diciptakan dengan unik dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Orang yang satu pasti berbeda dengan orang yang lain. Membandingkan bukan hanya melukai partner kita, tapi juga bisa menjadi bumerang untuk kita sendiri.

Suatu bentuk hubungan terjadi atas dasar sebab akibat. Apabila seseorang ingin dihargai, ia harus belajar untuk menghargai. Apabila ia ingin dihormati dan dicintai dengan baik dan tulus, ia harus menghormati dan mencintai dengan tulus. Apabila ia ingin diperlakukan seperti seharusnya, maka ia juga harus berlaku seperti seharusnya.


Kisah seperti ini menyiratkan dan membuka mata kita, bahwa sering kali kita merasa kita tidak diperlakukan sebagaimana mestinya. Tetapi kita tidak pernah untuk introspeksi kedalam diri kita sendiri, bahwa yang membuat hal seperti ini terjadi sesungguhnya adalah karena sikap kita yang membuat hal itu terjadi.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for Blogger, Wordpress ...

Be Your Self!

Fatima pernah berkata kepada Andika.
“Seandainya saya memiliki suami seperti Bambang. Ia begitu romantis kepada Istrinya, Rina. Mengucapkan kata2 indah. Menjemput setiap hari dari kantor. Dan selalu bersikap mesra kepada istrinya.

Andika sedikit mengernyitkan dahi.
“oh ya?! Seperti apa istrinya Bambang itu? Bekerja dimanakah Ia gerangan?”

Fatima Menjawab:
“Istrinya bekerja sebagai beauty advisor di perusahaan kosmetik ternama. Cantik. Tinggi semampai.”

Andika terbayang sesosok Beauty Advisor yang cantik dan pandai merawat keindahan dirinya. Dan Ia melihat sosok istrinya sendiri yang tidak peduli dengan penampilannya. Tidak berdandan. Dan jujur, sebenarnya Andika merasa minder dengan penampilan istrinya yang “slordeh” dan “jorok”.

Andika:
“kamu tahu ngga?, Andai aku suaminya Rina, aku akan melakukan hal yang lebih baik dari yang Bambang lakukan!”


 




Cerita yang singkat ini sungguh sangat berarti.

Jangan pernah membandingkan seseorang dengan orang lain. Karena setiap orang telah diciptakan dengan unik dan memiliki sifat dan karakter yang berbeda. Orang yang satu pasti berbeda dengan orang yang lain. Membandingkan bukan hanya melukai partner kita, tapi juga bisa menjadi bumerang untuk kita sendiri.

Suatu bentuk hubungan terjadi atas dasar sebab akibat. Apabila seseorang ingin dihargai, ia harus belajar untuk menghargai. Apabila ia ingin dihormati dan dicintai dengan baik dan tulus, ia harus menghormati dan mencintai dengan tulus. Apabila ia ingin diperlakukan seperti seharusnya, maka ia juga harus berlaku seperti seharusnya.


Kisah seperti ini menyiratkan dan membuka mata kita, bahwa sering kali kita merasa kita tidak diperlakukan sebagaimana mestinya. Tetapi kita tidak pernah untuk introspeksi kedalam diri kita sendiri, bahwa yang membuat hal seperti ini terjadi sesungguhnya adalah karena sikap kita yang membuat hal itu terjadi.