prusyaria.wordpress.com

Monday, May 26, 2014

PilPres Pilih Siapa?


Pemilu presiden telah membuat orang terpecah belah, saling memfitnah dan menyebarkan black campaign. Semua didasarkan atas kandidat pilihan dan bukan atas dasar alasan logis. Saat ini semua menjadi subjektif dan menciptakan iklim yang tidak sehat baik dalam persaingan maupun karakter individu.

Saya trenyuh melihat orang yang tidak mampu lagi untuk berpikir logis dalam menghadapi black campaign. contohnya kasus buku nikah Jokowi yang disebarkan untuk meng-counter tudingan bahwa Jokowi keturunan Tiongkok dan non muslim. Banyak orang yang menuding bahwa itu adalah palsu tanpa berdasarkan data valid. Padahal sederhananya, hubungi kantor KUA, dan tanyakan apakah dokumen itu asli atau palsu (baca: Yang menarik dari akta nikah Jokowi dan Iriana)

Pemilu presiden 2014 memang sedikit tragis. Diawali dengan pemilukada yang corruptif, Pilpres memajukan 2 kandidat yang membuat masyarakat sulit untuk memilih. Satu kandidat yang track recordnya masih diragukan untuk memimpin negeri hanya bermodalkan popularitas dan dukungan partai (baca: JK: Bisa hancur negeri ini kalau Jokowi jadi presiden), yang satu ambisius dengan latar belakang agama yang diragukan (baca: Ibunda Prabowo lahir dan meninggal sebagai kristen protestan).

Tapi mari kita lihat sisi baiknya. Jokowi walau bagaimana adalah orang baik, ndak neko2 dan berniat menjadikan Indonesia menjadi lebih baik walaupun pengalaman di pemerintahan dapat dikatakan kurang sempurna. Prabowo, memiliki visi yang kuat bagaimana ia ingin Indonesia menjadi. Ia juga kandidat yang paling ditakuti oleh Amerika, karena akan sulit mengatur kepentingan2 (perusahaan) Amerika dibawah kepemimpinan Prabowo. Ketegasannya dan kepemimpinanya dipercaya menjadikan Indonesia disegani.

Satu2nya orang baik dan bisa menjadi pilihan alternatif tidak lolos seleksi alam. Abu Rizal Bakrie, Islam tulen yang pengalaman dan kompetensinya tidak diragukan, namun ironis, takdir tidak mengizinkannya untuk menjadi capres. Padahal perolehan suara partainya adalah yang ke-2 terbesar. Baktinya untuk negeri secara kasat mata tidak diragukan. Kekurangannya memang ada, tapi kita harus sadari tak ada pilihan yang sempurna. Kita harus mencari yang terbaik diantara yang baik, bukan yang buruk diantara yang terburuk.

Jika memang Pilpres hanya menyajikan 2 kandidat ini, Anda pilih yang mana?
Yang pasti jangan gunakan informasi yang tidak jelas, berpikirlah logis untuk mencari kebenaran dari sebuah informasi. Be a smart voter!


Hosting Gratis
Related Posts Plugin for Blogger, Wordpress ...

PilPres Pilih Siapa?


Pemilu presiden telah membuat orang terpecah belah, saling memfitnah dan menyebarkan black campaign. Semua didasarkan atas kandidat pilihan dan bukan atas dasar alasan logis. Saat ini semua menjadi subjektif dan menciptakan iklim yang tidak sehat baik dalam persaingan maupun karakter individu.

Saya trenyuh melihat orang yang tidak mampu lagi untuk berpikir logis dalam menghadapi black campaign. contohnya kasus buku nikah Jokowi yang disebarkan untuk meng-counter tudingan bahwa Jokowi keturunan Tiongkok dan non muslim. Banyak orang yang menuding bahwa itu adalah palsu tanpa berdasarkan data valid. Padahal sederhananya, hubungi kantor KUA, dan tanyakan apakah dokumen itu asli atau palsu (baca: Yang menarik dari akta nikah Jokowi dan Iriana)

Pemilu presiden 2014 memang sedikit tragis. Diawali dengan pemilukada yang corruptif, Pilpres memajukan 2 kandidat yang membuat masyarakat sulit untuk memilih. Satu kandidat yang track recordnya masih diragukan untuk memimpin negeri hanya bermodalkan popularitas dan dukungan partai (baca: JK: Bisa hancur negeri ini kalau Jokowi jadi presiden), yang satu ambisius dengan latar belakang agama yang diragukan (baca: Ibunda Prabowo lahir dan meninggal sebagai kristen protestan).

Tapi mari kita lihat sisi baiknya. Jokowi walau bagaimana adalah orang baik, ndak neko2 dan berniat menjadikan Indonesia menjadi lebih baik walaupun pengalaman di pemerintahan dapat dikatakan kurang sempurna. Prabowo, memiliki visi yang kuat bagaimana ia ingin Indonesia menjadi. Ia juga kandidat yang paling ditakuti oleh Amerika, karena akan sulit mengatur kepentingan2 (perusahaan) Amerika dibawah kepemimpinan Prabowo. Ketegasannya dan kepemimpinanya dipercaya menjadikan Indonesia disegani.

Satu2nya orang baik dan bisa menjadi pilihan alternatif tidak lolos seleksi alam. Abu Rizal Bakrie, Islam tulen yang pengalaman dan kompetensinya tidak diragukan, namun ironis, takdir tidak mengizinkannya untuk menjadi capres. Padahal perolehan suara partainya adalah yang ke-2 terbesar. Baktinya untuk negeri secara kasat mata tidak diragukan. Kekurangannya memang ada, tapi kita harus sadari tak ada pilihan yang sempurna. Kita harus mencari yang terbaik diantara yang baik, bukan yang buruk diantara yang terburuk.

Jika memang Pilpres hanya menyajikan 2 kandidat ini, Anda pilih yang mana?
Yang pasti jangan gunakan informasi yang tidak jelas, berpikirlah logis untuk mencari kebenaran dari sebuah informasi. Be a smart voter!


Hosting Gratis