prusyaria.wordpress.com

Wednesday, June 1, 2011

Politik Citra

Pencitraan memang hal yg penting di dunia politik. Dan itu yang saat ini sedang dirisaukan partai politik. Bukan cuma karena kasus nazarudin yang menebar ancaman, tapi respon pejabat negara anggota partai bukan hanya tidak mendapat simpati dari rakyat, tapi zuga cemoohan dan olok2.

Strategi kepemimpinan SBY sudah saatnya dirubah. Kalau dulu ia merekrut orang2 yang kritis, banyak omong, dan pandai melucu. Tidak perlu kita sebut namanya, orang yang tidak kompeten dibidangnya telah ditempatkan di posisi menteri. Belum lagi orang2 yang mendapat sorotan masyarakat menJadi politisi di partai ini seperti dari JIL yang banyak mendapat kecaman umat islam.

Benar sperti pepatah bilang, tong kosong nyaring bunyinya. Semakin orang2 ini banyak berkomentar di media, semakin masyarakat tahu kedangkalan ilmunya dan persepsi masyarakat. Kalau kita lihat komentar masyarakat di detik.com misalnya. Hampir 100persen komentar negatif thdp pernyataan sang "pakar". Karena memang tidak layak disebut pakar tanpa ada kompetensi yang memadai.

Saat ini, dalam banyak hal, munculnya kasus korupsi oknum partai adalah hal biasa, tapi komentar2 - yang dianggap bodoh oleh masyarakat - oleh pezabat pemerintah politisi partai membuat citra partai sangat dipertruhkan. Walaupun kinerja di sektor lain tidak diragukan. Jika SBY tetap memprtahankan orang2 seprerti ini, banyak orang yang mencari arah politik baru.

Saat ini saat dilema bagi masyarakat, mayoritas orang lbh percaya dgn SBY drpd politisi manapun di negri ini. Tp masyarakat meragukan dgn kemampuan sby dlm memilih org2 disekitarnya.

Untuk membangun citra positif bagi pemilu mendatang, sby harus mampu merestruksrisasi org2 disekitarnya terutama orang yang mengumbar kebodohan dan arogansi didepan publik. Zika hal ini sulit dilakukan sang presiden, cukup bagi sang presiden untuk memberi instruksi bagi orang2nya untuk berhenti berbicara.

Itu mungkin jalan terbaik yang bs dilakukan untuk memperbaiki citra demokrat dsamping penegakan hukum yang telah berjalan baik.
Related Posts Plugin for Blogger, Wordpress ...

Politik Citra

Pencitraan memang hal yg penting di dunia politik. Dan itu yang saat ini sedang dirisaukan partai politik. Bukan cuma karena kasus nazarudin yang menebar ancaman, tapi respon pejabat negara anggota partai bukan hanya tidak mendapat simpati dari rakyat, tapi zuga cemoohan dan olok2.

Strategi kepemimpinan SBY sudah saatnya dirubah. Kalau dulu ia merekrut orang2 yang kritis, banyak omong, dan pandai melucu. Tidak perlu kita sebut namanya, orang yang tidak kompeten dibidangnya telah ditempatkan di posisi menteri. Belum lagi orang2 yang mendapat sorotan masyarakat menJadi politisi di partai ini seperti dari JIL yang banyak mendapat kecaman umat islam.

Benar sperti pepatah bilang, tong kosong nyaring bunyinya. Semakin orang2 ini banyak berkomentar di media, semakin masyarakat tahu kedangkalan ilmunya dan persepsi masyarakat. Kalau kita lihat komentar masyarakat di detik.com misalnya. Hampir 100persen komentar negatif thdp pernyataan sang "pakar". Karena memang tidak layak disebut pakar tanpa ada kompetensi yang memadai.

Saat ini, dalam banyak hal, munculnya kasus korupsi oknum partai adalah hal biasa, tapi komentar2 - yang dianggap bodoh oleh masyarakat - oleh pezabat pemerintah politisi partai membuat citra partai sangat dipertruhkan. Walaupun kinerja di sektor lain tidak diragukan. Jika SBY tetap memprtahankan orang2 seprerti ini, banyak orang yang mencari arah politik baru.

Saat ini saat dilema bagi masyarakat, mayoritas orang lbh percaya dgn SBY drpd politisi manapun di negri ini. Tp masyarakat meragukan dgn kemampuan sby dlm memilih org2 disekitarnya.

Untuk membangun citra positif bagi pemilu mendatang, sby harus mampu merestruksrisasi org2 disekitarnya terutama orang yang mengumbar kebodohan dan arogansi didepan publik. Zika hal ini sulit dilakukan sang presiden, cukup bagi sang presiden untuk memberi instruksi bagi orang2nya untuk berhenti berbicara.

Itu mungkin jalan terbaik yang bs dilakukan untuk memperbaiki citra demokrat dsamping penegakan hukum yang telah berjalan baik.